Eksplorasi Surabaya Kota Lama: Tempat-Tempat Tersembunyi dan Cerita di Baliknya
Eksplorasi Surabaya Kota Lama: Tempat-Tempat Tersembunyi dan Cerita di Baliknya
Sabrina Putri Rizki Afriza
S1 Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
1130023018@student.unusa.ac.id
Abstrak
Kota-kota besar di Indonesia,
termasuk Surabaya, memiliki sejarah yang mendalam dan kompleks, seringkali
dipengaruhi oleh era kolonial Belanda. Surabaya, sebagai salah satu kota
terbesar dan tertua di Indonesia, memiliki kawasan Kota Lama yang merupakan saksi
bisu perkembangan sejarah dan budaya kota ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi kondisi terkini dari kawasan Kota Lama Surabaya, menggali
potensi wisata sejarahnya, serta menilai upaya konservasi dan tantangan yang
dihadapi. Metode penelitian yang digunakan mencakup analisis deskriptif topikal
dan studi kasus, didukung oleh observasi lapangan dan fotografi. Temuan
penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar bangunan bersejarah di
Kota Lama masih mempertahankan gaya arsitektur kolonial Belanda, banyak yang
mengalami kerusakan dan perubahan fungsi. Beberapa bangunan telah dipugar,
namun banyak pula yang terbengkalai, menandakan tantangan besar dalam
pelestarian. Perubahan fungsi bangunan di kawasan ini, seperti konversi menjadi
kafe atau pusat perbelanjaan, serta interaksi sosial yang mengedepankan aspek
komersial, menunjukkan pergeseran signifikan dari fungsi asli bangunan.
Meskipun Kota Lama Surabaya tetap menjadi destinasi wisata penting bagi
penggemar sejarah dan arsitektur, pengembangan pariwisata yang tidak terencana
berpotensi mengancam nilai-nilai sejarah kawasan tersebut. Upaya konservasi
menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan dana dan rendahnya kesadaran
masyarakat. Kebijakan pemerintah daerah dalam pelestarian sejarah sering kali
tidak konsisten, dan tantangan dalam mengoordinasikan pelestarian dengan modernisasi
perkotaan masih menjadi masalah utama. Penelitian ini menekankan pentingnya
kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk
menjaga dan melestarikan warisan sejarah di Kota Lama Surabaya, agar tetap
dapat dinikmati dan dipahami oleh generasi mendatang.
Kata kunci: Eksplorasi, Surabaya, Kota Lama, Tempat-Tempat Tersembunyi,
Cerita, Dibaliknya
PENDAHULUAN
Secara umum kota-kota besar di Indonesia dan belahan dunia lainnya mempunyai sejarah yang cukup panjang. Terdapat kota-kota besar di berbagai wilayah Indonesia yang berkembang sebelum VOC (pendahulu pemerintahan Hindia Belanda) masuk ke nusantara, seperti: Surabaya. Di sebagian besar kota besar di Indonesia, pengaruh pemerintah kolonial Belanda terhadap pola dan struktur pembentukan kawasan perkotaan dinilai cukup signifikan. Hal ini terlihat di kawasan perkotaan yang banyak didirikan bangunan-bangunan tua bernilai sejarah peninggalan pemerintah Hindia Belanda.
Ketika kota-kota besar memasuki abad ke-21, banyak permasalahan perkotaan yang muncul sebagai isu mendesak yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah kota. Dalam perencanaan kota, khususnya di kota-kota besar, perencanaan dan pengelolaan kawasan kota tua yang bernilai sejarah menjadi topik pembahasan yang menarik dan mengandung banyak tantangan. Pasalnya, hampir seluruh kota besar di Indonesia memiliki kawasan tua yang bernilai sejarah sehingga perlu mendapat perhatian untuk menghidupkan kembali aktivitas dan fungsi kawasan yang semakin terancam. Bentuk khusus dari kegiatan yang termasuk di atas adalah pelestarian dan konservasi bangunan bersejarah.
Kota Surabaya merupakan kota berskala besar atau metropolis berupa kota pelabuhan yang dianggap penting sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, masa Perang Kemerdekaan Indonesia, hingga masa pembangunan tahun 1980an hingga tahun 2010 juga memiliki kota tua yang terletak di kawasan ini. Banyak bangunan kuno yang mempunyai nilai sejarah. Budaya dan sejarah merupakan bagian dari kota kuno dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, banyak sekali jenis objek yang menjadi daya tarik wisatawan. Potensi daya tarik budaya dan sejarah Surabaya terlihat dari tren peningkatan kunjungan ke dari tahun 2013 hingga 2016. Tahun 2015, meningkat sebesar 8% dibandingkan tahun 2014. Hal ini juga didukung dengan keberadaan Bandara Internasional Juanda, sehingga Surabaya menjadi destinasi wisata prioritas (Ratman, 2016). Evaluasi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Surabaya tahun 2017 menunjukkan bahwa wisata budaya dan sejarah sebanyak menarik 54,21% dari wisman (kalender wisman) dari seluruh DTW yang ada di kota Surabaya kemudian meningkat sebesar 18% pada tahun 2016.
Di Kawasan Kota Lama Surabaya merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menyimpan banyak cerita dan warisan budaya. Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar dan tertua di Indonesia, memiliki sejarah yang kaya dengan warisan arsitektur dan budaya yang terpusat di kawasan Kota Lama. Kawasan ini mencerminkan perpaduan antara masa kolonial dan perkembangan modern, menjadikannya magnet bagi peneliti dan wisatawan. Pengembangan wisata budaya dan sejarah penting dilakukan karena Surabaya tidak memiliki wisata alam, namun memiliki keunikan sejarah dan budaya yang memiliki potensi jika dikembangkan.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif topikal dan metode analisis studi kasus. Untuk mendukung tahap pembahasan penelitian ini, dilakukan kegiatan persiapan berupa survei/observasi lapangan berupa fotografi di kawasan bersejarah.
Kota Tua Surabaya merupakan kawasan bersejarah yang mencerminkan masa kolonial Surabaya. Setelah menerapkan metode penelitian observasional di lapangan, dapat terungkap sejumlah temuan penting mengenai kondisi fisik, fungsi bangunan, interaksi sosial, dan upaya konservasi. Kondisi fisik dan arsitektur Berdasarkan penelitian, sebagian besar bangunan di Kota Lama Surabaya dengan gaya arsitektur kolonial Belanda masih tetap eksis walaupun banyak bangunan yang mengalami kerusakan. Beberapa bangunan telah dipugar namun banyak pula yang terbengkalai, hal ini menunjukkan tantangan besar dalam upaya konservasi. Pemeliharaan yang tidak memadai, ditambah dengan usia, menyebabkan beberapa bangunan menjadi rapuh dan berisiko runtuh. Fungsi dan tata guna lahan Hasil observasi lapangan menunjukkan adanya perubahan fungsi pada banyak bangunan di Kota Lama. Beberapa gedung yang dulunya perkantoran atau pusat pemerintahan kini diubah menjadi kafe, restoran, atau pusat perbelanjaan. Namun ada juga bangunan yang masih tetap mempertahankan fungsinya sebagai kantor atau rumah meskipun kondisinya tidak terlalu baik.
Interaksi Budaya dan Sosial Dari segi interaksi sosial, kawasan ini tetap menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh penduduk lokal dan wisatawan. Kawasan Kota Lama digunakan sebagai tempat pertemuan, hiburan dan sarana pendidikan sejarah. Namun interaksi budaya lokal dengan sejarah seringkali terpinggirkan oleh aktivitas ekonomi, terutama di kawasan komersial.
4. Pariwisata dan Perekonomian Kota Tua Surabaya telah menjadi destinasi wisata penting terutama bagi
peminat sejarah dan arsitektur. Namun, pembangunan pariwisata yang tidak
terencana dapat menimbulkan dampak negatif, seperti tekanan pada infrastruktur
lokal dan degradasi lingkungan bersejarah. Beberapa bangunan di sekitar
kawasan telah dimodifikasi untuk menarik
wisatawan, terkadang kehilangan nilai sejarah aslinya.
5. Upaya konservasi dan kebijakan pemerintah Penelitian menunjukkan bahwa upaya konservasi masih terbatas dan terhambat oleh kurangnya dana dan rendahnya kesadaran masyarakat. Pemerintah daerah telah menerapkan sejumlah kebijakan konservasi namun implementasinya tidak selalu konsisten. Ada juga tantangan dalam mengoordinasikan pelestarian sejarah dan modernisasi perkotaan.
Kesimpulan
Kota Lama Surabaya merupakan kawasan bersejarah yang penting dalam memahami jejak kolonial di kota ini. Hasil penelitian observasi menunjukkan bahwa meskipun gaya arsitektur kolonial Belanda masih mendominasi kawasan ini, banyak bangunan yang mengalami kerusakan akibat minimnya upaya pemeliharaan. Penggunaan lahan di kawasan ini telah mengalami perubahan signifikan, di mana beberapa bangunan telah beralih fungsi menjadi tempat komersial, namun sebagian tetap mempertahankan fungsi aslinya.
Interaksi sosial di Kota Lama menunjukkan bahwa kawasan ini tetap menjadi titik pertemuan dan rekreasi bagi masyarakat lokal dan wisatawan, meskipun aspek budaya seringkali terpinggirkan oleh perkembangan ekonomi. Sebagai destinasi wisata, Kota Lama memiliki potensi yang besar, tetapi pengembangan pariwisata yang tidak terencana dapat mengancam kelestarian nilai-nilai sejarahnya.
Upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah daerah masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan dana dan kurangnya kesadaran masyarakat. Konsistensi dalam penerapan kebijakan pelestarian serta keseimbangan antara pelestarian dan modernisasi menjadi tantangan utama yang harus diatasi untuk menjaga warisan sejarah Kota Lama Surabaya. Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga dan melestarikan warisan sejarah di Kota Lama Surabaya agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Daftar Pustaka
Nugroho,
Felicia Esterlita, and Hertiari Idajati. 2019. “Identifikasi Tema Wisata Budaya
Dan Sejarah Di Kota Surabaya.” Jurnal Penataan Ruang 14 (2): 38–42.
Pawitro, Udjianto. 2015. “Preservasi - Konservasi
Bangunan Bersejarah Dan Pengelolaan Kawasan Kota Lama.” Simposium Nasional
RAPI XIV, 13–20.
Foto
Komentar
Posting Komentar