Essai Neurobion



Essai Neurobion 

Obat bebas adalah obat yang dijual secara bebas toko obat dan apotek. Pemakaian obat bebas ditujukan untuk mengatasi penyakit ringan sehingga tidak memerlukan pengawasan dari tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan, hal ini dikarenakan jenis zat aktif pada obat bebas relatif aman. Efek samping yang ditimbulkan pun minimum dan tidak berbahaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat bebas adalah lihat tanggal kadaluwarsa obat, baca dengan baik keterangan tentang obat pada brosur, perhatikan indikasi penggunaan karena merupakan petunjuk kegunaan obat untuk penyakit, perhatikan dengan baik dosis yang digunakan, untuk dewasa atau anak-anak, perhatikan dengan baik komposisi zat berkhasiat dalam kemasan obat, perhatikan peringatan-peringatan khusus dalam pemakaian obat, perhatikan tentang kontraindikasi dan efek samping obat.

Neurobion adalah salah satu merek suplemen yang mengandung vitamin B kompleks yangterdiri dari vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Vitamin B kompleks ini dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf) sehingga digunakan untuk melindungi dan menjaga kenormalan fungsi saraf. obat Neurobion dapat digunakan untuk mengatasi beberapa keadaan berikut gangguan pada sistem saraf tepi yang ditandai dengan kebas dan kesemuatan pada anggota gerak, Penderita pegal - pegal otot, anemia, kelelahan, masalah pada ginjal, sakit kepala, kerusakan dan nyeri saraf.

Adapun fungsi neurobion dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, antara lain: Vitamin B1 (thiamin) secara alami dapat ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian, nasi dan sereal. Jumlah asupan vitamin B1 yang dianjurkan adalah 1,1-1,2 mg per hari untuk orang-orang berusia lebih dari 14 tahun. Kebutuhan vitamin B1 pada wanita hamil dan menyusui adalah 1,4 mg per hari, sedangkan pada anak usia 0-12 bulan adalah 0,2-0,3 mg per hari. Pada anak usia 1-13 tahun, sesuai dengan usianya berkisar antara 0,5-0,9 mg per hari. Vitamin B1 berperan dalam berbagai fungsi metabolisme tubuh untuk mempertahankan fungsi jantung dan saraf yang sehat. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan rasa lelah, kelemahan, gangguan jantung, psikosis dan kerusakan saraf. Vitamin B6 (piridoksin) ditemukan dalam bahan makanan seperti dada kalkun, daging sapi yang diberi makan rumput, pistachio, tuna, kacang pinto, alpukat, dada ayam, biji bunga matahari, dan wijen. Kebutuhan harian vitamin B6 untuk orang dewasa adalah 1,3 mg per hari, wanita hamil 1,9 mg per hari, wanita menyusui 2 mg per hari, anak berusia 0-6 bulan 0,3 mg per hari, dan untuk anak berusia 1-16 tahun sesuai dengan usianya berkisar antara 0,5-1 mg per hari. Vitamin B6 memiliki banyak manfaat, di antaranya: Menjaga kesehatan pembuluh darah dan saraf, Mengatur mood, Membantu dalam pembentukan hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan vitamin B6 dapat berujung pada gangguan mood sampai depresi, nyeri otot, anemia dan gejala menjelang haid yang berat. Vitamin B12 dapat ditemukan pada banyak produk hewani organik seperti produk susu organik, telur, daging, ikan (liar), dan jeroan. Produk nabati umumnya tidak mengandung vitamin ini, kecuali dalam proses produksinya sengaja ditambahkan. Kebutuhan harian vitamin B12 untuk orang dewasa dan anak di atas usia 14 tahun adalah 2,4 mcg per hari, wanita hamil 2,6 mcg per hari, wanita menyusui 2,8 mcg per hari, anak berusia 0-12 bulan 0,4-0,5 mcg per hari, dan untuk anak berusia 1-14 tahun sesuai dengan usianya berkisar antara 0,9-1,8 mcg per hari. Berbagai fungsi vitamin B12 adalah: Membantu kita tetap berenergi, Mencegah gangguan ingatan, Menjaga fungsi dan kesehatan saraf dan jantung, Mengoptimalkan pembentukan kulit dan rambut yang sehat, Memaksimalkan pembentukan sel darah merah, Kekurangan vitamin ini antara lain akan menyebabkan kelelahan, nyeri sendi, gangguan mood, dan anemia. 

Efek samping neurobion dapat timbul mual, muntah, sakit perut, dan diare. Reaksi alergi mungkin terjadi pada beberapa orang. Beri tahu dokter atau cari bantuan medis jika Anda menunjukkan gejala yang terkait dengan reaksi alergi parah berikut: Ruam kulit, Gatal-gatal, Kesulitan bernafas, Suara serak yang tidak biasa, Pembengkakan di mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Web unusa: https://unusa.ac.id




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eksplorasi Surabaya Kota Lama: Tempat-Tempat Tersembunyi dan Cerita di Baliknya

Resume materi Proses Pelayanan ULC

Konsep Komunikasi Umum